Menebar Virus Literasi (Lagi) (163)

Foto : Dokumen pribadi

Oleh : Slamet Widodo
(Guru Matematika MTs Negeri 3 Bojonegoro)



Rasa senang dan bahagia yang tidak terkira saya rasakan malam ini. Saya sangat bersyukur kepada Allah Swt. yang telah memberi nikmat kesempatan kepada saya dan teman-teman keluarga besar Kita Belajar Menulis (KBM). Nikmat itu berupa kesempatan untuk menenebarkan virus literasi (membaca dan menulis) di hadapan sekira 35 peserta kemah pramuka Madarasah Aliyah Bahrul Ulum (MA BU) Kepohbaru, Jum'at malam, 8 Desember 2017.

Meski malam ini hujan lebat, tidak menyurutkan niat kami untuk datang memenuhi undangan Bapak M. Agus Wahyudi, selaku Pembina Pramuka MABU Kepohbaru.

Sehari sebelum acara dilaksanakan, beliau mengirim pesan Whatsapp kepada saya. Isi pesannya, meminta saya untuk memberikan motivasi menulis pada anggota pramuka dalam kegiatan Perjusami dalam rangka ujian SKU.

Ada lima anggota KBM yang hadir dan semuanya berkesempatan menyampaikan pengalamannya dalam menulis. Mereka adalah saya sendiri, Pak Mahmud, Mas Achmad Khoiron Ihsan, Mbak Dwi Ratna Novianti dan Pak Dosen Sigit Priatmoko. Tujuannya tidak lain untuk memotivasi para peserta supaya tumbuh minat untuk membaca dan menulis. Sebenarnya banyak anggota KBM yang ingin hadir dalam acara tersebut. Karena kendala hujan dan jaraknya saling berjauhan, maka mereka batal untuk hadir.

Dalam kesempatan tersebut, kami tidak mengajarkan bagaimana teknik menulis yang baik. Tetapi kami hanya memberi motivasi kepada mereka agar mau membaca dan menulis. Dan langsung praktik menulis bebas. Antusiasme peserta sangat luar biasa. Setelah mendapat motivasi dari kami akhirnya mereka bersemnagat untuk menulis.

Ada beberapa kalimat motivasi yang disampaikan oleh teman-teman.

Pak Mahmud, “Jika ingin menjadi orang yang luar biasa, maka jangan pernah melakukan hal yang biasa.”

Mas Orion Ihsan, “Saya lebih mudah menulis daripada berbicara. Karena jika salah bisa diedit.”

Mas Sigit, “Abadikan namamu dengan menulis.”

Mbak Novi, “Menulis itu sangat mudah. Menulis apa yang ada dipikiran kita.”

Slamet Widodo, “Menulis itu mencerdaskan.”

Di akhir pertemuan, saya sampaikan kepada peserta yang hadir bahwa, ribuan motivasi menulis sudah disampaikan. Sekarang kembalinya kepada pribadi masing-masing peserta. Modalnya ada dua, “Niat dan tekat”. Dan “Motivasi terbesar adalah dari diri kita sendiri.” []

----

Kepohbaru, 8 Desember 2017 Pukul 23.22 WIB

Comments

Post a Comment