BUAH NANGKA (161)

Sumber gambar : Google

Oleh : Slamet Widodo
(Guru Matematika MTs Negeri 3 Bojonegoro)

Siang tadi, di saat jam istirahat, saya menyempatkan diri ke kantin untuk memesan segelas kopi hitam manis. Kebetulan penjaga kantin, yang juga merangkap sebagai Pak Bon, sedang membelah buah nangka. Otomatis tangan Pak Bon belepotan  dengan getahnya. Meski begitu, dia masih tetap semangat untuk membelah dan membuka serta mengambil daging dan isi buah nangka tersebut. Untuk disajikan kepada teman-teman guru yang sedang ngopi di situ.

Buah nangka itu didapat dari teman guru yang sengaja membawa dua buah nangka dari rumahnya untuk dimakan bersama-sama di sekolah.

Saat Pak Bon berjuang membelah untuk membuka dan mengambil isi buah nangka itu, saya sedang duduk di kursi pelanggan sambil menyeruput kopi. Saya menyaksikan aksi Pak Bon dari awal hingga akhir. Sampai akhirnya daging dan isi nangka tersebut sudah tersaji di piring dan siap untuk disantap. Selepas itu, dia dengan sigap merapikan kulit buah nangka yang berserakan di atas meja dan membuangnya di tempat sampah. Sementara getah yang menempel di tangannya, segera dibersihkan dengan menggunakan air dan sabun.

Sebuah pemandangan yang indah, menurut saya. Selain saya bisa menikmati dan melihat aksi Pak Bon yang sedang berjuang membelah buah nangka, saya juga berkesempatan untuk menikmati isi buah nangka yang tersaji di piring itu.

Sambil makan isi buah nangka tersebut, saya merenung sejenak. Ternyata, kita bisa mengambil pelajaran dari buah nangka tersebut. Karena, semua yang Allah ciptakan di dunia ini untuk manusia dan sebagai pelajaran bagi orang-orang yang mau berfikir. Dan Allah menciptakan segala sesuatu tidaklah sia-sia.

Allah berfirman dalam Qur’an Surat Ali Imran ayat 191.

“ (Orang-orang yang mempunyai akal yang cerdas) yaitu orang-orang yang mengingat Allah saat dia berdiri, duduk dan berbaring, mereka memikirkan tentang penciptaan langit-langit dan bumi (kemudian berkata) Wahai Pemelihara kami, Engkau tidak menciptakan semua ini sia-sia. Maha suci Engkau, maka jagalah kami dari adzab neraka.”

Lalu pelajaran apa yang bisa kita ambil dari buah nangka tersebut?

Buah nangka tergolong buah yang manis dan sedap. Daging buahnya berada di bagian dalam. Dibalut dengan dami dan juga getah yang cukup banyak. Kulit luarnya penuh dengan duri, tetapi tidak begitu tajam. Namun begitu, jika mengenai anggota tubuh kita, juga akan terasa sakit. Untuk memakannya dibutuhkan perjuangan. Dengan cara membuka dan membelah buah nangka tersebut dengan pisau tajam. Dan kita tidak akan bisa menghindari terkena getahnya.

Pun begitu dengan perjalanan hidup ini. Untuk meraih sebuah kebahagiaan, kita harus menebusnya dengan kesulitan terlebih dahulu. Harus melalui rintangan, ujian dan cobaan dari Allah Swt. setelah itu kita akan meraih kebahagiaan yang sesungguhnya.

Sebagai contoh orang dalam menuntut ilmu.

Ternyata ilmunya Allah Swt itu tidak bisa kita peroleh secara gratis. Kecuali orang-orang yang dipilh oleh Allah dan diberi ilmu laduni. Meski tanpa belajar sudah bisa menguasai ilmu tertentu. Untuk mendapatkan ilmunya Allah kita harus menebusnya dengan belajar. Tentu dalam belajar dibutuhkan kecerdasan, haus ilmu, sabar, biaya (materi), petunjuk dari guru dan waktu yang cukup lama.[]

Wallahu a’lam…

----

Kepohbaru, 06 Desember 2017
   
     



Comments