Malam
ini, malam Jum’at, 29 September 2011, waktu di pojok kanan bawah laptop ku
tertulis angka 20:47. Sengaja aku buka dan baca file PDF yang berjudul “Tentang
Motivasi” yang ditulis oleh Jonru. Yang tadi siang aku download dari internet.
Aku sendiri juga tidak tahu dan tidak mengenal siapa dia sebenarnya. Dia punya
alamat web http://www.jonru.net/ dan http://jonru.multiply.com
Jangan
salah, isi artikelnya sangat luar biasa. Dia penulis hebat. walaupun aku belum
mengenalnya, namun aku bisa menilai bahwa dia penulis hebat dari karyanya.
Betapa tidak, setelah membaca karyanya yang berjudul “Tentang Motivasi” aku
langsung tergerak dan semangatku terbakar untuk menulis ini. Ini, ya, ini
adalah hasil dari terbakarnya semangat ku.
Benar
juga, apa yang dikatakannya benar-benar sesuai dengan apa yang selama ini aku
rasakan. Sebenarnya, aku sangat ingin sekali menulis dan menuangkan semua ide
yang ada di otak ku, namun gagal, dan gagal lagi. Alasan aku pun klasik, malas,
lagi ngga’ moot, nanti dulu, padahal sebenarnya di otak ku sudah penuh ide.
Namun, ya, yang satu itu, MALAS.COM.
Ada satu
kalimat yang menarik dan benar-benar memompa semangatku yakni “Begitu banyak
orang yang siap untuk berhasil, tapi hanya sedikit yang siap untuk gagal”. Satu
kalimat yang menurutku penuh makna. Dan aku pun mengakuinya. Aku yakin anda
juga tidak beda jauh dengan aku. Ha… ha… ha…
Ada lagi
kalimat yang membuat ku tercengang, mungkin anda juga akan membuka mata
lebar-lebar. “Sebelum menemukan listrik, Thomas Alva Edison telah bereksperimen
sebanyak 999 kali, dan semuanya gagal. Jika saja pada percobaan yang ke-1000 ia
mundur, maka kemungkinan besar hari ini kita tak akan bisa menonton siaran TV
atau menumpan makanan di kulkas. Hidup kita akan menjadi gelap gulita di malam
hari, sepi karena tak ada televisi.
Nah, coba
sekarang kita banyangkan. Mungkin saja bagi kita yang belum tau bahwa kita bisa
menikmati terangnya lampu di malam hari, bisa melihat siaran TV ternyata
dibalik itu ada seorang ilmuwan yang berusaha membantu kita membuat listrik
tidak dengan mudah ia membuatnya. Ternyata 999 kali ia mecobanya namun gagal,
setelah ia mencobanya sekali lagi yang jumlahnya 1000 kali percobaanya baru
berhasil.
Coba sekarang
kita bandingkan dengan diri kita. Tentunya aku juga membandingkan. Jika kita
melakukan sesuatu hal, baru sekali gagal, apa yang kita perbuat? Ya, kita
langsung menyerah dan mengatakan “aku sudah tidak bisa”. Padahal baru sekali
gagal.
Hal di atas juga sudah aku sampaikan di depan
kelas 7B MTs Negeri Kepohbaru. Kebetulan tadi siang sekitar jam 12.00 – 13.10,
jam ke 7-8 aku ada jam pelajaran Matematika. Aku juga sempat memberikan contoh
tentang yang pernah mereka alami.
“Kamu
pernah belajar sepeda?” Tanyaku.
“Pernah….”
Serempak anak-anak menjawabnya.
Pertanyaanku
berikutnya adalah, “Usia berapa kamu mulai belajar naik sepeda?”
“5 tahun,
6 tahun, pak” jawaban yang beragam.
“Apa
motivasi kamu belajar naik sepeda?”
“Pengen
bisa, Pengen teman-teman, pak. Disururuh ibu, pak” celoteh mereka.
“Iya,
bapak ambil alas an yang pertama. Kebanyakan alasan dari kamu adalah kamu pengen bisa. Nah, kalau kamu sudah
ada niatan untuk bisa maka sesulit apapun rintangan pasti kamu lalui. Coba kita
bayangkan ketika pertama kali kita belajar naik sepeda tentunya kamu
berkali-kali jatuh. Setelah kamu sabar dan tekun melakukannya akhirnya kamu
bisa naik sepeda. Manfaat dari naik sepeda hasilnya kamu sendiri yang merasakan
bukan? Kamu bisa pergi ke sekolah, ke pasar atau ke mana kamu suka. Begitu juga
dalam hal belajar pelajaran sekolah.” Penjelasaku panjang lebar. Mereka
terbengong dan mengangguk-ngangguk. Ternyata mereka baru menyadari hal itu.
Aku juga sempat
download sampel bukunya Jonru yang judulnya “Cara dahsyat menjadi penulis
hebat”. Tapi hanya sampelnya saja, jadi yo hanya beberapa halaman. Jika pengen
edisi lengkapnya bisa kita dapatkan www.penulislepas.com, tapi
ingat, tidak gratis alias beli. Eh, maunya yang gratisan-gratisan saja. Karya
sebagus ini akung kalu digratiskan. Ya, setidaknya harus ada imbalan atas
karya-karyanya.
Kepoh, 29
September 2011
Di kamar tidur.
Mantap surantap! Thanks atas apresiasinya Mas :)
ReplyDelete